Penetapan Kadar Sakarin Pada Selai Strawberry Curah dan Bermerek yang Beredar di Pasar Cileungsi dengan Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis
Categorie(s):
Karya Tulis Ilmiah
Author(s):
Tiara Utami Ridhoasih
Tahun:
2023
Kode:
48402
NIM Mahasiswa:
1041201017
Nama Mahasiswa:
Tiara Utami Ridhoasih
Nama Penulis:
Tiara Utami Ridhoasih
Item Type:
Karya iImiah Mahasiswa (Tesis, KIAN, Skripsi, KTI, laporan PKL)
Advisor:
ENY PURWANITININGSIH, S.Pd, YULI KRISTIANINGSIH, S.Pd,Drs SEDIARSO, M.Farm., Apt
Keyword(s):
Spektrofotometri Uv-Vis, Sakarin, Selai strawberry curah dan bermerek
Abstract :
Selai Strawberry adalah olahan makanan yang dibuat dengan konsistensi gel atau semi gel yang terbuat dari bubur buah yang dimasak dengan gula. Perkembangan teknologi pangan masyarakat dan industri-industri makanan besar
menggunakan pemanis sintesis seperti sakarin karena memiliki tingkat rasa manis yang cukup tinggi hanya dengan penggunaan dalam jumlah yang sedikit. Sakarin dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi dengan kadar yang melewati batas maksimumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar sakarin pada selai strawberry curah dan bermerek yang beredar di pasar Cileungsi. Penetapan kadar sakarin pada selai menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 3 selai strawberry curah dan 3 selai strawberry
bermerek. Hasil uji kualitatif dengan resorsinol menujukkan 4 sampel positif mengandung sakarin terdiri dari 2 sampel selai strawberry curah dan 2 selai strawberry bermerek. Uji kuantitatif kadar sakarin pada selai strawberry curah dan bermerek diperoleh kadar rata-rata selai curah 2 yaitu 1347,5753mg/kg, selai curah 3 yaitu 259,9900 mg/kg, selai bermerek 1 yaitu 621,0379 mg/kg, dan selai bermerek 2 yaitu 776,2458 mg/kg. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat selai strawberry baik yang curah maupun yang bermerek melebihi batas maksimum SNI
01-993-2004 yaitu sebesar 300 mg/kg. Ada perbedaan kadar sakarin yang signifikan antara selai strawberry curah dan selai strawberry bermerek.
menggunakan pemanis sintesis seperti sakarin karena memiliki tingkat rasa manis yang cukup tinggi hanya dengan penggunaan dalam jumlah yang sedikit. Sakarin dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi dengan kadar yang melewati batas maksimumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar sakarin pada selai strawberry curah dan bermerek yang beredar di pasar Cileungsi. Penetapan kadar sakarin pada selai menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 3 selai strawberry curah dan 3 selai strawberry
bermerek. Hasil uji kualitatif dengan resorsinol menujukkan 4 sampel positif mengandung sakarin terdiri dari 2 sampel selai strawberry curah dan 2 selai strawberry bermerek. Uji kuantitatif kadar sakarin pada selai strawberry curah dan bermerek diperoleh kadar rata-rata selai curah 2 yaitu 1347,5753mg/kg, selai curah 3 yaitu 259,9900 mg/kg, selai bermerek 1 yaitu 621,0379 mg/kg, dan selai bermerek 2 yaitu 776,2458 mg/kg. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat selai strawberry baik yang curah maupun yang bermerek melebihi batas maksimum SNI
01-993-2004 yaitu sebesar 300 mg/kg. Ada perbedaan kadar sakarin yang signifikan antara selai strawberry curah dan selai strawberry bermerek.