Hubungan Body Image Dengan Status Gizi Remaja Di SMA Negeri 8 Kota Depok Tahun 2022

Categorie(s):
   Laporan Penelitian
Author(s):
   Desi Rusmiati, Dwi Wahyuni
Tahun:
   2022
Kode:
 13201
Nama Penulis:
 Desi Rusmiati
Item Type:
 Laporan Penelitian
Keyword(s):
Status Gizi, Body Image
Abstract :
RINGKASAN
Ada tiga beban yang dihadapi Indonesia terkait masalah gizi pada remaja yaitu
kekurangan gizi, kelebihan berat badan serta kekurangan zat gizi mikro seperti halnya
masalah anemia. Dari laporan Riskesdas (2018) diketahui kelompok remaja dengan
rentang usia 13-15 tahun dan rentang usia 16-18 tahun yang mengalami status gizi pendek
dan sangat pendek masing-masing sebanyak 25,7% dan 26,9%. Kemudian, yang
mengalami kondisi kurus dan sangat kurus masing-masing sebanyak 8,7% dan 8,1%.
Selain itu juga diketahui ada sebanyak 16% kelompok remaja usia 13-15 tahun yang
mengalami berat badan lebihdan obesitas, serta 13,5% pada kelompk remaja usia 16-18
tahun.
Body image menjadi faktor penting yang berkontribusi terhadap status gizi remaja.
Dalam hal ini, Body Image diartikan sebagai persepsi remaja terhadap citra tubuh yaitu
bagaimana tubuhnya terlihat, bergerak danapa yang dia rasakan, termasuk merasa dirinya
terlalu gemuk, terlalu kurus, kurang tinggi, kurang cantik, kurang berotot, berjerawat, dan
sebagainya. Penelitian ini bermaksud untuk membuktikan adanya hubungan antara body
image dengan status gizi, serta mengkaji bagaimana pengaruh faktor pengetahuan,
aktivitas fisik, perilaku jajan, dan kebiasaan sarapan terhadap hubungan body image
dengan status gizi pada kelompok remaja. Penelitian ini perlu dilakukan, sebab salah satu
periode penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi
adalah sejak masa remaja. Penyakit yang diperoleh pada usia dewasa nanti, tergantung
dari kondisi kesehatan pada saat remaja, selain itu remaja merupakan generasi penerus
suatu bangsa maka perlu dilakukan pemantauan status gizi untuk mengidentifikasi
remaja, baik yang berisiko gizi kurang maupun gizi lebih yang selanjutnya akan dilakukan
penanganan yang baik untuk perbaikan gizinya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
analitik, menggunakan desain non eksperimen serta pendekatan studi cross sectional.
Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 8 Kota Depok pada tahun 2022 dengan sampel
yang ditentukan menggunakan perhitungan besar sampel uji beda dua proporsi sehingga
diperoleh sampel sebesar 77 responden. Data dikumpulkan dengan melakukan
pengukuran serta menggunakan kuesioner yang dibagikan menggunakan google form
yang selanjutnya akan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi
v
square serta analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik berganda model
faktor resiko.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sebanyak 51,9% remaja yang masih
memiliki status gizi tidak normal, 46,8% memiliki persepsi kurang baik terhadap body
image. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi body image dengan status gizi remaja, serta variabel pengetahuan merupakan
variabel confounder dalam hubungan persepsi body image dengan status gizi remaja.
Penyuluhan mengenai asupan gizi seimbang bagi remaja perlu dilakukan guna
meningkatkan pengetahuan remaja serta membentuk persepsi yang baik terhadap body
image