ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GERD DENGAN NYERI AKUT MELALUI PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RUANG TOPAZ RS MH THAMRIN CILEUNGSI

Categorie(s):
   Keperawatan Medikal Bedah, GERD, Nyeri Akut
Author(s):
   Andi Nur Prasetyo Nugroho, Seven Sitorus, Martha K. SIlalahi
Tahun:
   2022
NIM Mahasiswa:
 1035211005
Nama Mahasiswa:
 Andi Nur Prasetyo Nugroho
Nama Penulis:
 Andi Nur Prasetyo Nugroho, Seven Sitorus, Martha K. Silalahi
Item Type:
 Karya iImiah Mahasiswa (Tesis, KIAN, Skripsi, KTI, laporan PKL)
Advisor:
Ns. NELI HUSNIAWATI, S.Kep., M.Kep
ILAH MUHAFILAH, S.Kp.,M.Kes
Keyword(s):
GERD, Nyeri Akut, Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Abstract :
ABSTRAK


Nama: Andi Nur Prasetyo Nugroho
Program Studi: Profesi Ners
Judul: Asuhan Keperawatan Pada Pasien GERD Dengan Nyeri Akut Melalui Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Di Ruang Topaz RS MH Thamrin Cileungsi.
Pembimbing: - Ns. Seven Sitorus, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B
-Ns. Martha K. Silalahi, S.Kep., M.Kep.

Latar Belakang. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah gerakan terbalik pada makanan dan asam lambung menuju kerongkongan dan kadangkala menuju mulut serta reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Manajemen kesehatan GERD dengan menggunakan tindakan nonfarmakologi sangat diperlukan terutama pada klien, salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat digunakan yaitu terapi teknik relaksasi nafas dalam, cek serta monitoring skala nyeri sebelum serta setelah terapi teknik relaksasi nafas dalam pada klien, fungsi terapi tersebut yaitu menurunkan skala nyeri dan menghilangkan rasa nyeri pada klien.

Metode. Pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode wawancara dengan klien dan keluarga. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri akut adalah terapi teknik relaksasi nafas dalam. Terapi teknik relaksasi nafas dalam ini dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri dan menghilangkan rasa nyeri pada klien.

Hasil. Hasil yang didapat dalam penelitian ini terjadi peningkatan pola tidur dalam waktu 3 hari setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam secara rutin dan berkala. Hari ke-1 dilakukan relaksasi nafas dalam pada pagi hari skala awal 6 turun menjadi skala 4. Pada hari ke-2 dilakukan kembali teknik relaksasi nafas dalam pada pagi hari skala awal 4 turun menjadi skala 2. Hari ke-3 dilakukan relaksasi nafas dalam pada pagi hari skala awal 2 menjadi 0 (tidak merasakan nyeri). Pada hari ke-4 klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri serta tidak memegangi bagian abdomen. Pada hari ke-5 nafsu makan sudah kembali normal dan tidak merasakan mual kembali pada saat makan.

Kesimpulan. Pemberian terapi teknik relaksasi nafas dalam selama lima hari dapat direkomendasikan pada penderita GERD sebagai salah satu upaya menurunkan skala nyeri dan menghilangkan rasa nyeri bila dilakukan secara rutin dan berkala.

Kata kunci : GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), nyeri akut, teknik relaksasi nafas dalam.